Ukhti Online - Sahabat Ukhti, Semua benda yang baru dilihat atau baru
dimiliki akan terlihat bagus dan memesona. Ketika barang atau benda itu dirawat
dengan baik, ia akan tetap terlihat bagus. Tapi tidak selamanya. Sebab satu di
antara karakter barang atau benda adalah mengalami penyusutan.
Penyusutan bersifat alami. Itu bagian dari sunnatullah.
Sebab tidak ada yang kekal, kecuali Allah Ta’ala. Semua makhluk-Nya pasti
mengalami penyusutan.
Selain penyusutan, ada hal lain yang menyebabkan sebuah
benda atau barang terlihat kurang bagus. Ialah ketika seseorang menemukan
barang atau benda lain yang lebih bagus dan lebih canggih fiturnya. Kebanyakan
manusia mengalami hal ini. Sayangnya, tidak semuanya mampu mengambil pelajaran.
Istri itu makhluk Allah Ta’ala. Manusia. Ia tak ubahnya
benda atau barang. Hanya, istri merupakan barang antik dan berharga. Begitu pun
suami.
Istri pasti mengalami penyusutan. Usia bertambah. Kulit
yang tak sebening dan sekencang dahulu. Wajah yang makin keriput. Rambut yang
kian tak lembut dan lurus. Dan fungsi-fungsi tubuh yang mengalami penurunan.
Ini alami. Meski dibantu dengan make up dan perawatan
secanggih apa pun, tua itu kepastian. Penurunan kualitas tak mungkin
dipungkiri.
Jika seorang suami merasakan berkurangnya kecantikan
istri karena penyusutan, hal ini bukan menjadi masalah. Asal ia tetap bersyukur
dengan karunia Allah Ta’ala. Toh, dia juga yang menjadi sebab penyusutan
kualitas sang istri.
Akan tetapi, menjadi masalah besar tatkala pudarnya
pesona istri di hadapan suami terjadi karena sebab kedua.
Karena terlalu sering melihat teman kantor yang
kencang-kencang dan bening-bening, bersihnya wajah istri yang senantiasa
teraliri air wudhu jadi tertutup.
Sebab terlalu hobi menikmati tayangan iklan di televisi
dan media sosial dengan model nyaris tanpa busana, keanggunan istri dalam
balutan busana syar’i pun kian tak terasa indah di hadapan suaminya.
Ketika terlalu sering berbincang dengan banyak wanita
yang ramah dan gampang menerima di berbagai media, kesantunan istri dalam
bertutur menjadi tak menarik lagi.
Ini merupakan fenomena akhir zaman. Masing-masing pihak
memiliki saham hingga terjadinya kesalahan, tapi mereka berkelit dan
melimpahkannya kepada pihak lain.
Wahai para suami, jangan terlalu sibuk menyalahkan
istrimu. Wahai para suami, berkacalah dalam-dalam. Lihatlah ke dalam dirimu
sendiri. Bukan soal memberi modal atau tidak, ada hal lain yang lebih penting
terkait pudarnya pesona kecantikan istrimu.
Engkaulah yang bertanggungjawab dan akan dituntut
pertama kali!
Wallahu a’lam.