Ukhti Online - Sahabat Ukhti,, sifat mengalah merupakan sifat yang hanya
bisa dimiliki orang-orang yang kuat. Seorang yang lemah, takkan bisa
mengalahkan egonya untuk sekadar menahan diri.
"Orang kuat bukanlah yang kuat dalam bergulat,
namun orang yang mampu menguasai dirinya tatkala Marah."
(HR. Muttafaq 'Alaih)
Betapa banyak keributan di jalan raya terjadi karena
sifat tak bisa mengalah? Yang satu tak mau berhenti ketika lampu merah, yang
satu tak mau memberi jalan. Akhirnya macet panjang, atau berantem di tengah
jalan sesama pengendara.
Demikian juga dalam rumah tangga, suami istri yang tak
memiliki sifat mau mengalah biasanya akan berkutat dalam keributan tak
berujung.
Suami marah banting telepon, istri tak mau kalah...
banting piring. Suami memaki, istri mencaci. Suami berteriak, istri menjerit.
Rumah tangga selalu dalam kondisi perang.
Jika tak ada yang bisa mengalah sejenak, sekadar diam
menahan diri, bisa dipastikan usia rumah tangga yang seperti ini takkan lama.
Sahabat ukhti, kita perlu belajar mengalah, karena
dalam rumah tangga, pihak yang bisa mengalah justru adalah pemenangnya. Menang
dari siapa? Tentunya menang dari hasutan syetan.
Sangat naif pasutri yang merasa rumah tangganya tidak
diganggu syetan. Faktanya, setiap saat syetan selalu berusaha memisahkan
seorang istri dari suaminya.
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas
air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat
dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala
tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata,
“Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi
dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil
memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata,
“Sungguh hebat (setan) seperti engkau” (HR Muslim IV/2167 no 2813)
Sahabat ukhti, mengalah adalah sikap sederhana yang
diawali dari keinginan untuk tidak memperpanjang masalah. Miliki sifat ini,
maka diri kita akan mudah bergaul dengan siapa pun, tanpa khawatir berkonflik.
Karena seorang pengalah adalah pemenang dari pertarungan melawan nafsunya.